0

TUNE UP MOBIL BENSIN

Minggu, 14 Desember 2014 | Author: Unknown | Label:

Assalamu Alaikum wr.wb.
Apa kabar Bro & Sis, kali ini AMB akan memposting tentang Tune-up mesin bensin. Bagi para master otomotif mungkin sudah tidak asing lagi dengan yang namanya Tune-up.
Tune-Up adalah Mengembalikan kinerja mesin pada kondisi semula dengan melakukan penyetelan kembali pada komponen-komponen mesin.
Berikut langkah - langkah mengenai Tune-Up pada kendaraan Bensin :
1. Pasang perlengkapan servis kendaraan, Fender cover, Grill cover, Steering cover, Floor cover Seat cover
2. Siapkan peralatan kerja Tool set Alat ukur, meliputi : Tune-up tester, Multimeter, Radiator Tester, Radiator cup tester, Spring scale, kunci momen (torque wrench), hidrometer, feeler gauge dan mistar baja. Perlengkapan servis lain, meliputi : kompresor, air gun dan kain lap bersih.
3. Pekerjaan saat mesin dingin, meliputi pemeriksaan : minyak pelumas, sistem pendingin, tali kipas, filter bensin, filter udara, sistem pengapian.
4. Pekerjaan saat mesin hidup, meliputi pemeriksaan : dwell angle, Putaran idle saat pengapian.
5. Pekerjaan setelah mesin dipanaskan, meliputi : celap katup kerja karburator stel putaran idle kompresi tes jalan.
1.Pemeriksaan Saat Mesin Dingin
A.MINYAK PELUMAS
tuneup1.jpg
1. Tarik batang pengukur, lap ujungnya, dan kembali masukkan.
2. Tarik kembali dan periksa volume oli (diantara Full dan Low) serta kualitas oli dengan melihat warna dan kepekatan oli.
3. Lihat perubahan warna pada oli mesin.
B.SISTEM PENDINGIN
tuneup2.jpg
1. periksa slang radiator
2. periksa klem
3. periksa kebocoran sirip-sirip
4. periksa kran penguras
5. Tes kebocoran sistem pendingin (menggunakan radiator tester beri tekanan sampai 1,2 Kg/Cm2)
6. Pemeriksaan tutup radiator (menggunakan radiator cup tester beri tekanan 0,6 - 1,2 Kg/ Cm2)
7. Periksa kualitas dan kapasitas air pendingin
8. Periksa volume tangki cadangan
9. Periksa tali kipas : secara visual periksa dari kemungkinan retak/aus
10. Saat mengembalikan tali kipas berilah tekanan 10 Kg dan defleksi tali kipas : 7 - 11 mm (untuk pompa air - alternator) 11 - 14 (untuk engkol - kompresor)
11. Periksa suara bearing, pompa abnormal
12. Sirkulasi air pendingin (dilakukan saat mesin panas dan hidup)
C.SARINGAN BAHAN BAKAR
tuneup10.jpg
1. lepas filter bahan bakar
2. Perhatikan saluran masuk dan buangnya
3. Semprotkan udara bertekanan rendah
4. Urutan penyemprotan : saluran buang - saluran masuk, saluran masuk - saluran buang, saluran buang - saluran masuk.
5. Tiup ( dengan mulut ) dari saluran masuk dan buangnya. Apabila ringan : berarti bersih, apabila berat harus diganti.
D.SARINGAN UDARA(Air filter)
tuneup3.jpg
1. Lepas klip
2. Periksa secara visual elemen saringan udara
3. Semprot elemen saringan udara dengan urutan : dari dalam - keluar, dari luar - ke dalam, dari dalam - keluar.
4. Lap rumah saringan udara.
5. Pasang, perhatikan tanda panah yang ada pada tutup rumah saringan.
E.BATERAI
tuneup4.jpg
1. Lepas pole baterai (terminal (-) terlebih dahulu.
2. Angkat baterai (posisikan tangan dibawah kotak baterai)
3. Periksa kotak, dari kemungkinan retak, menggelembung.
4. Periksa volume elektrolit
5. Periksa lubang penguapan pada tutup, semprot dengan udara bertekanan dari kompresor
6. Periksa berat jenis elektrolit, dengan menggunakan hidrometer (kondisi baik bila pada skala diantara 1,25 - 1,27)
7. Periksa kondisi dari pole/terminal
8. Periksa tegangan dengan menggunakan Voltmeter
F.KOMPONEN SISTEM PENGAPIAN
a.Busi
tuneup5.jpg
Periksa :
1. Insulator
2. Ulir busi
3. Keausan elektroda
4. Gasket Busi
5. Kondisi elektroda busi
6. Celah busi
b. Kabel Busi
tuneup6.jpg
Periksa kabel busi dengan ohm meter periksa resistance dari kabel (kondisi baik bila kurang dari 25 KΩ.
c. Distributor
tuneup7.jpg
1. bersihkan tutup distributor dengan lap bersih.
2. Periksa secara visual, dari kemungkinan retak, aus
3. Bersihkan terminal dalam
4. Periksa panjang brush
5. Rotor, bersihkan dengan kain lap
6. Platina, periksa, bersihkan dan stel
7. Governor advancer, putar rotor (kondisi baik bila rotor segera kembali ke tempat semula)
8. Vacuum advancer (kondisi baik bila diisap... dudukan platina bergerak)
9. Octan selector (posisikan Std/ tengah)
G. IGNITION COIL
tuneup8.jpg
1. Periksa tahanan primer koil (1,3 - 1,6 Ω)
2. Periksa tahanan sekunder koil (10,7 - 14,5 KΩ)
3. Periksa resistor koil (1,5 - 1,9 Ω)
H. KEKERASAN BAUT KEPALA SILINDER
tuneup9.jpg
Pengencangan dengan kunci moment dimulai dari tengah kemudian keluar, seperti prinsip obat nyamuk bakar.
I. DATA TUNE-UP SAAT MESIN HIDUP
1. DWELL ANGLE : 520 ± 60
2. Saat pengapian ( kijang 5 K = 50 sebelum TMA )
3. Putaran idle ± 750 rpm
Kurang lebih seperti itu Tune-Up yang saya sering lakukan di Bengkel 1 sekolah saya pas pelajaran Produktif
Apa bila ada kekurangan dan kesalahan penulisan saya mohon maaf sebesar-besarnya.
Wassalamu Alaikum wr.wb.


0

SISTEM KELISTRIKAN PADA MOBIL

| Author: Unknown | Label:

SISTEM KELISTRIKAN

OTOMOTIF







Sistem Kelistrikan Otomotif Dibagi Menjadi 3 Bagian Yaitu :
1.  Sistem Kelistrikan Mesin
Sistem Kelistrikan Mesin yakni system kelistrikan yang mendukung agar mesin bias menyala dan system pada mesin tetap bekerja. Contoh : system pengapian (ignition system) dan system pengisian (charging system).

2.   Sistem Kelistrikan Body
Sistem Kelsitrikan body yakni system kelistrikan yang mengatur kinerjanya komponen – komponen seperti system penerangan, dan lampu – lampu lainnya.

3.  Sistem Kelistrikan Asesoris
Sistem kelistrikan asesoris adalah system kelistrikan yang mengatur tentang perangkat kelistrikan tambahan (accecoris) seperti tape / radio, Air Conditioner (AC), dll.

Sebelum membahas kelistriikan secara lebih jauh kita akan membahas tentang system pengaman pada system kelistrikan diantaranya adalah :

1.     Fuse (Sekering)

  

     Sekering berfungsi sebagai pengaman jika terjadi kelebihan arus pada suatu rangkaian. Sekering akan terputus saat arus listrik yang melewati sekering melebihi arus maksimal yang tertera pada body sekering.

2.     Fusible Link


       Fusible link adalah alat pengaman system kelistrikan yang sam dengan sekering, namun yang membedakannya adalah besar kapasitas arus yang bisa dilalui lebih besar dari sekering. Fusible link ini adalah pengaman utama arus listrik sebelum masuk ke komponen system kelistrikan lainnya.

3.      Circuit Breaker


Circuit breaker adalah system pengaman yang berfungsi memutuskan arus listrik yang berlebihan dari nilai maksimum arus yang bisa dilewati berdasarkan kontak bimetal. Jika circuit breaker mendapat arus listrik yang lebih besar dari nilai maksimum arus yang bisa dilewati, maka kontak bimetal akan menerima panas yang berlebih dan akan melengkung sehingga arus listrik tidak dapat mengalir ke rangkaian. Saat arus mengecil maka bimetal akan kembali ke posisi semula dan arus listrik dapat terhubung ke rangkaian. Sistem pengaman ini biasa digunakan dalam power window.

Pada bab ini saya akan membahas mengenai system kelistrikan body

Sistem Kelistrikan Body Dibagi Menjadi :

1.  Lampu Kepala
2.  Lampu Posisi atau Lampu Kota
3.  Lampu Sein atau Lampu Tanda Belok
4.  Lampu Tanda Bahaya atau Lampu Hazard
5.  Lampu Rem
6.  Lampu Plat Nomor
7.  Lampu Interior atau Lampu Kabin
8.  Sistem Wiper dan Washer
9.  Lampu Flash
10.  Lampu Kabut (Fog Lamp)


Sistem Lampu Kepala 

            Lampu kepala sangat penting pada semua kendaraan khususnya pada saat gelap atau malam hari semua kendaraan akan membutuhkan sebuah lampu yang dapat menerangi sepanjang perjalanan. Lampu kepala (head lamp)adalah lampu penerangan utama pada suatu kendaraan yang digunakan untuk menerangi jalan di sepanjang perjalanan terutama saat dalam keadaan gelap atau malam hari.

Sistem Lampu Posisi Atau Lampu Kota :


            Adalah lampu yang digunakan untuk memberikan informasi kepada pengendara lain mengenai panjang kendaraan, ebar kendaraan, dan tinggi kendaraan. Lampu ini sangat vital digunakan pada kendaraan besar seperti truk – truk besar ataupun bis. 



Sistem Lampu Flash


            Lampu ini berfungsi memberikan isyarat pada kendaraan di depan sebagai pengganti klakson. Lampu ini akan langsung mengaktifkan lampu high beam (lampu dim) dan saklar ini langsung akan kembali ke posisi semula sehingga lampu akan langsung mati.

Rangkaian Lampu Kota dan Kepala dan Flash







Sistem Lampu Sein (Tanda Belok) :

            Adalah lampu tanda yang digunakan seorang pengemudi untuk memberi informasi kepada pengendara lain bahwa kendaraan tersebut akan berbelok ke salah satu arah. Lampu ini dilengkap dengan flasher yang berfungsi untuk mengedipkan lampu belok.

Macam – Macam Flasher yang digunakan pada lampu sein :

1.  Flasher Jenis Kapasitor
2.  Flasher Jenis Bimetal
3.  Flasher Jenis Transistor

Diantara beberapa jenis flasher yang digunakan sebagian besar banyak kendaraan yang memakai jenis flasher bimetal.

Sistem Lampu Tanda Bahaya

            Lampu ini berfungsi jika saat di jalan kendaraan harus berhenti darurat karena ada suatu permasalahan. Lampu ini akan menyalakan kedua lampu sein kanan dan kiri secara bersamaan. Namun lampu ini dapat dinyalakan tanpa memutar kunci kontak pada posisi ON. Karena saklar lampu hazard langsung terhubung dengan bateray tanpa melewati kunci kontak terlebih dahulu.
Rangkaian Lampu Hazard dan Sein

                           

Sistem Lampu Rem (Brake Lamp)

           Lampu rem adalah lampu yang akan memberi isyarat pada kendaraan di belakang pengemudi bahwa kendaraan tersebut akan mengurangi kecepatannya atau bahkan berhenti. Lampu rem pada kendaraan juga akan tetap menyala saat pedal rem di injak dengan kunci kontak tanpa pada posisi on.

Rangkaian Lampu Rem 


                     


Lampu Pelat Nomor
        
    Lampu Plat nomor adalah lampu yang berfungsi memberikan pencahayaan terhadap pelat nomor suatu kendaraan biasanya lampu ini dihubungkan secra parallel dengan lampu kota, jadi apabila lampu kota menyala maka lampu inijuga otomatis akan menyala.

Lampu Interior atau Lampu Kabin
            Lampu ini berfungsi memberikan pencahayaan di dalam ruang kabin kendaraan. Lampu ini memiliki dua saklar yakni saklar manual yang terdapat di dekat lampu tersebut. Dan juga ada saklar otomatis di pasang pada pintu jika pintu di buka maka lampu kabin akan otomatis menyala.

Sistem Wiper
            Sistem Wiper adalah suatu system yang mengatur pergerakan pembersih kaca (wiper blade) agar dapat membersihkan kaca depan atau belakan suatu kendaraan. System ini sangt diperlukan terutama saat kondisi hujan deras sehingga kaca akan tertutup air, kondisi ini akan diatasi oleh system wiper ini.
            Wiper ini memiliki dua tingkat kecepatan dan satu kali gerak (intro) yang dikendalikan melalui saklar kombinasi.

Sistem Washer
            Sistem ini berfungsi untuk memberikan cairan pembersih pada kaca saat diperlukan. Washer memiliki sebuah pompa washer yang biasanya di tempatkan dalam tempat cairan washer. Washer dikendalikan oleh saklar yang ada di saklar kombinasi.

Rangkaian Wiper dan Washer










Sistem Lampu Kabut (Fog Lamp)

Lampu kabut adalah lampu yang berfungsi untuk memberikan pencahayaan saat kondisi jalan berkabut. Lampu ini dapat menggunakan lampu dengan warna kuning atau bias juga menggunakan lampu dengan warna putih, namun dianjurkan untuk menggunakan lampu kuning.


Sistem Klakson

            Klakson berfungsi untuk memberi peringatan kepada kendaraan lain bahwa di depannya ada kendaraan yang melaju. System klakson menggunakan saklar dimana saklar tersebut adalah saklar yang menggunakan prnsip pengendali negative.


Rangkaian Sistem Klakson :