0

" PERISTIWA NYATA DARI TUBAN "

Selasa, 01 Juli 2014 | Author: Unknown |

" PERISTIWA NYATA DARI TUBAN "

Masya ALLAH,19 Tahun Di Kubur
Jenazah Siti Masrinah Masih Utuh..

Penggalian makam untuk
perluasan masjid yang berada di
area makan Syekh Asy'ari,

Desa
Bejagung, Kecamatan Semanding,
Kabupaten Tuban mengegerkan
warga..

Pasalnya, dalam pengalian area
pemakanan itu ditemukan adanya
satu jenazah yang digali Masih
Dalam Keadaan Utuh..

Jenazah yang masih utuh meski
telah dimakamkan selama 19
tahun itu adalah Almarhumah Siti
Masrinah, yang meninggal pada
tahun 1994 dengan usia saat itu
84 tahun..

Almarhumah Masrinah
merupakan warga Desa
Penambangan, Kecamatan
Semanding, yang dikuburkan di
area makam Syekh Asy'ari atau
yang dikenal dengan Sunan
Bejagung..

Pada saat menggali makam Siti
Masrinah itu, Munasir, penggali
makam merasa kaget karena
papan penutup jenazah masih
kondisi utuh..

Meski mengetahui papan penutup
jenazah masih utuh, Munasir
bersama dengan tiga orang lain
juru penggali kubur di tempat
tersebut tetap meneruskan
pengaliannya..

Sehingga mengetahui bahwa
kondisi kain kafan jenazan Siti
Masrinah tidak mengalami
kerusakan sama sekali..

Tidak seperti jenazah yang
lainnya, saat digali papannya
masih utuh..

Setelah saya lihat ternyata
jenazahnya juga masih utuh
bersama dengan kain
kafannya,Ujar Munasir (50), kepala
penggali kubur di makam Desa
Bejagung, Kecamatan Semanding,
Tuban..

Keluarga mendiang Hj Siti
Masrinah, pun angkat bicara..

Mereka membeberkan kebiasaan
Almarhumah semasa hidupnya..

Salah satunya adalah Almarhumah
gemar membaca Al-Quran dan
berdzikir kepada ALLAH..

Waktu itu penerangan tidak
seperti sekarang, Ibu malam-
malam suka baca Al-Quran
menggunakan senter..

Kata Kusnan Hariyadi (61),
menantu mendiang..
Kusnan, yang merupakan suami
dari anak ke 5 mendiang, yaitu Siti
Sumini, menambahkan, selain
gemar membaca Al-Quran,
Almarhum juga gemar berdzikir
dan membaca shalawat..

Disamping tidak pernah absen
untuk melakukan shalat malam..

Suka shalat malam juga,ucap dia,
menerangkan..

Siti Sumini sendiri mengatakan,
ibunya saat hidup gemar sekali
melakukan infaq maupun
shodaqoh..

Bahkan beberapa kali ibunya
ditipu oleh orang yang
menggarap lahan miliknya
dengan cara bagi hasil, tapi selalu
mengihlaskannya ..

Ibu suka Shodaqoh saat
hidup,Kata Siti Sumini, saat berada
di kompleks Makam Sunan
Bejagung Lor, Desa Bejagung,
Kecamatan Semanding, Kabupaten
Tuban..

Cerita lain, semasa hidup
mendiang terkenal sebagai orang
yang pandai bergaul..

Bahkan beberapa orang yang saat
itu dianggap sebagai sampah
masyarakat pun menghormati
beliau..

Bahkan selalu menurut apabila di
nasehati mendiang..
Orang yang katanya tidak benar
sama ibu dulu juga manut
mas,Tambahnya..

Ketua Takmir Masjid, Ahmad
Sholikin, juga mengatakan hal
senada..
Saat itu ada 17 makam terpaksa
direlokasi dalam rangka perluasan
Masjid Bejagung Lor..

Pembongkaran dibagi dalam dua
tahap, pada Minggu kemarin,
pihaknya membongkar sembilan
makam, dan sisanya akan
berlangsung hari ini..

Di hari pertama itulah, ada satu
jasad wanita yang sudah
meninggal 19 tahun tapi masih
utuh dan mengeluarkan bau
harum,ujar Ahmad..

ALLAHU AKBAR, Semoga kisah
nyata ini menjadi I'tibar bagi
kita,dan semoga akhir hidup kita
semua Husnul Khatimah,Aamiin ..

Yuk Bagikan Artikel ini,semoga
menjadi KEBAIKAN bagi kita
semua..

Yaa ALLAH..
Mudahkanlah urusan orang yang
Membaca status ini..
Dekatkanlah Rezekinya,Sehatkanlah jiwa raganya dan
Mudahkanlah jodohnya untuk
orang yang nge-Like dan nge-
share Status Ini..
Aamiin Yaa Rabbal'aalamiin ..

Klik VOTE dan komentar AAMIIN
lalu BAGIKAN dengan Ikhlas..!!






http://sentrakosmetik.com/

#Muslim #Quran #Allah #Islamic #Alhamdulillah#SubhanAllah #Hadith #Motivasi
#Inspirasi #Muhammad #Dua #Renungan #Prophet#Religion #AllahuAkbar #Sunnah
#muslimpro #Islamicapps #ProphetMuhammadpbuh#Doa
Tampilkan lebih sedikit
26
2


0

Pasutri Bercinta Pasca Sahur, Bolehkah?

| Author: Unknown |

Pertanyaan:

Saya seorang istri berumur 21 tahun, kami baru menikah belum ada 2 tahun. Hubungan saya dengan suami selama ini baik-baik saja. Memang, kadang muncul pertengkaran kecil bisa jadi, karena ketidaktahuan saya dalam beberapa hal atau bisa juga, karena karakter suami yang rada streng.

Seperti saat bulan Ramadhan sekarang ini. Dulu pernah suami saya marah-marah, karena saya menolak ajakannya berhubungan suami-istri. Saya menolak bukan bermaksud durhaka kepada suami sebagai pimpinan, tapi takut berbuat dosa. Pasalnya, ajakannya pas sehabis sahur.

Demi ketenangan, saya mengajukan pertanyaan kepada Ustadz. Apakah hubungan suami istri boleh dilakukan sehabis makan sahur? Apakah harus segera bersuci sebelum waktu imsak, ataukah boleh melebihi hingga lewat imsak?

Jawaban:

Memang sangat jarang atau malah tidak ada satu bahtera keluarga pun yang tidak mengalami pertengakaran dan permasalahan. Banyak dari permasalahan tersebut sumbernya adalah ketidaktahuan kedua pasutri atau salah satunya. Karena itu, komunikasi antara keduanya harus diciptakan, sehingga bisa saling mengerti dan dapat bermusyawarah menyelesaikan problem yang ada.

Sikap saudari dalam hal ini tidak dapat disalahkan penuh, karena dasarnya adalah kehati-hatian takut melanggar larangan Allah. Namun, bila saudari dan suami saudari mengerti hukumnya, tentu hal itu tidak perlu terjadi.
Nah, Ramadhan hampir datang, sudah seharusnya kita mengetahui hukum-hukum seputarnya, agar memperoleh keutamaan dan dapat menjadikannya sarana menjadi orang yang bertakwa, sebagaimana disampaikan dalam firman-Nya (yang artinya),

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (Qs. al-Baqarah: 183).

Di antara hukum-hukum tersebut adalah hukum berhubungan suami istri setelah sahur. Tentang hal ini, Allah telah menjelaskan kebolehan berhubungan suami istri di malam hari sejak matahari terbenam sampai fajar subuh terbit dalam firman-Nya (yang artinya),

“Dihalalkan bagi kamu pada malam hari puasa bercampur dengan istri-istri kamu, mereka itu adalah pakaian, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka, sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu.” (Qs. al-Baqarah: 187).

Ayat ini menunjukkan berhubungan suami istri di malam bulan Ramadhan, baik di awal, tengah atau di akhirnya walaupun telah makan sahur, selama belum muncul fajar subuh yang menjadi awal waktu puasa, bila telah masuk waktu fajar wajib menghentikannya. Namun sebaiknya berhati-hati, sebab kalau sampai melewati waktu fajar tersebut itu bisa membatalkan puasa Anda. Lebih-lebih dalam perkara ini, sulit sekali sadar dan dapat memperhatikan waktu dengan seksama. Permasalahannya memang tidak sekadar batal puasanya, yakni orang yang berhubungan suami istri di siang hari – mulai waktu fajar sampai terbenam matahari– dari bulan Ramadhan diwajibkan membayar kafarat, berupa membebaskan budak, bila mendapatkannya dan bila tidak, maka beralih kepada puasa dua bulan berturut-turut. Bila itu pun tidak mampu, maka wajib memberi makan 60 orang miskin, sebagaimana dijelaskan dalam hadits Abu Hurairah yang artinya,

“Ketika kami duduk-duduk bersama Rasulullah shallallahu ‘slaihi wa sallam, tiba-tiba datanglah seseorang sambil berkata, ‘Celaka, wahai Rasulullah!’ Beliau menjawab, ‘Ada apa denganmu?’ Ia berkata, ‘Aku berhubungan dengan istriku dalam keadaan aku berpuasa.’ Dalam riwayat lain berbunyi, ‘Aku berhubungan dengan istriku di bulan Ramadhan.’ Maka, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, ‘Apakah kamu bisa mendapatkan budak untuk dimerdekakan?’ Ia menjawab, ‘Tidak.’ Lalu beliau berkata lagi, ‘Mampukah kamu berpuasa dua bulan berturut-turut?’ Ia menjawab, ‘Tidak.’ Lalu beliau menyatakan lagi, ‘Mampukah kamu memberi makan enam puluh orang miskin?’ Ia menjawab, ‘Tidak’ Lalu Rasulullah diam sebentar. Ketika kami dalam keadaan demikian, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diberi satu ‘Irq berisi kurma – Al-Irq adalah alat takaran –. Beliau berkata, ‘Mana orang yang bertanya tadi?’ Ia menjawab, ‘Saya.’ Beliau menyatakan lagi, ‘Ambillah ini dan bersedakahlah dengannya!’ Kemudian orang tersebut berkata, ‘Apakah ada yang lebih fakir dariku wahai Rasulullah? Demi Allah tidak ada di dua ujung kota Madinah satu keluarga yang lebih fakir dari keluargaku.’ Mendengar itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tertawa sampai tampak gigi taringnya, kemudian berkata, ‘Berilah makan keluargamu!’” (HR. Muttafaqun ‘alaihi).



Maka berhati-hatilah!

Diusahakan mandi sebelum adzan subuh biar bisa shalat sunnah qabliyah subuh dan shalat subuh berjamaah di masjid. Namun bila keadaan tidak memungkinkan, maka tetap sah walaupun sampai waktu subuh belum juga mandi wajib, sebab Rasulullah pernah mendapati waktu subuh masih junub belum mandi, kemudian tetap berpuasa, sebagaimana dikisahkan oleh Aisyah,

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dahulu pernah mendapati waktu fajar (subuh) pada bulan Ramadhan dalam keadaan junub bukan karena mimpi, lalu mandi dan berpuasa.”

Bahkan, ini juga dikisahkan oleh Ummu Salamah istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam pernyataan beliau,

“Sesungguhnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dahulu pernah mendapati waktu fajar subuh dalam keadaan junub dari hubungan dengan istrinya, kemudian mandi dan berpuasa.”

Demikian penjelasan dari kami, mudah-mudahan dapat menenangkan hati Saudari dan dapat bermanfaat.



supported by http://sentrakosmetik.com/

#Puasa #Ramadhan2014 #PuasaRamadhan #Islam#BukaPuasa #MarhabanYaRamadhan #Muslim#Marhaban #Ibadah #Allah
#Alhamdulillah #Motivasi #Amin #Sahur #Doa#Selamat #SubhanAllah #Hadits #Tips #Diet
Tampilkan lebih sedikit


0

Inspirasi Ramadhan

| Author: Unknown |

1. Ada jalan setapak | Ada harapan yang akan pernah pupus dan redup

2. Kita tahu setiap jalan dakwah tak sedikit pengorbanan bahkan diantara kita bahkan bisa jadi terkena korban

3. Kita memahami betul komitmen | Kita menyadari betul betapa pentingnya bara islam ini | sakit tapi begitu nikmat

4. Mungkin dulu orang mencaci | Apa guna berdakwah sadarkan khilafah | meskipun cacian itu tetap ada | tapi semakin banyak yg sadar khilafah

5. Itulah mengapa pentingnya kita ikhlas dan sabar | Apalagi dalam hal mengkaji dan memperjuangkan islam

6. #YukNgaji sahabat | Karena ngaji upaya kita menuju taat | Karena ngaji adalah cara kita mengetahui kesempurnaan syariat

-----------------------------------------------------